PENGHITUNGAN SPORA DAN PENGUKURAN BAGIAN-BAGIAN

Berbagai jasad renik di bidang mikrobiologi air dapat digunakan sebagai indikator alami terhadap adanya pencemaran organik. Perhitungan yang paling umum dilakukan dengan cara pengenceran (Bold, 1980). Pengukuran dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu pengukuran jumlah sel dan penentuan massa sel. Pengukuran jumlah sel biasanya digunakan bagi organisme bersel tunggal yang berfilamen. Pengukuran jumlah sel dapat dilakukan dengan hitungan cawan (plate count), hitungan mikroskopis langsung (direct microskopis) atau secara elektronis dengan bantuan alat yang disebut penghitung coulter (Alexopoulos, 1996).
Pengamatan dan pengenalan mikroorganisme seringkali memerlukan ukuranmikroorganisme. Pengukuran dapat dikerjakan dengan menggunakan mikrometer okuler yang telah dikalibrasi. Mikrometer okuler diletakkan di bawah lensa okuler serta gambaran ukuran dapat dilihat saat diamati pada lensa okuler mikroskop. Mikrometer okuler dapat dibesarkan oleh signifikasi dari ukuran mikroskop dan mikrometer, sehingga perlu dilakukan kalibrasi dan didapatkan suatu skala yang sama yang akan dimanfaatkan sebagai standar (Dwijoseputro, 1978).
Bentuk serta ukuran dari suatu mikroorganisme banyak sekali digunakan dalam identifikasi dan klasifikasi sel-sel mikroorganisme. Dimensi sel dinyatakan dalam ukuran mikrometer (µm) yang merupakan satuan pengukuran dan besarnya 1/1000 mm. Berbagai organisme mempunyai ukuran yang beragam mulai kurang dari 1 µm sampai dengan beberapa µm. Pengukuran yang tepat sel mikroorganisme dapat dilakukan dengan penyisipan suatu mikrometer okuler pada lenss okuler mikroskop yang digunakan untuk mengamati sel tersebut. Mikrometer okuler pada umumnya merupakan suatu piringan kaca bundar yang pada salah satu permukaannya terukir skala pengukuran, sebelum dilakukan pengukuran maka mikrometer okuler ini terlebih dahulu dikalibrasi terhadap mikrometer objektif, sehingga diperoleh ukuran yang pasti (Pelezar dan Chan, 1986).